Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 17:56:08【Kabar Kuliner】261 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(5)
Artikel Terkait
- BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam
- Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel
- Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
- Pentingnya kesiapsiagaan orang tua saat kondisi darurat anak
- Menyongsong kewajiban adopsi teknologi manufaktur
- Kereta Api di Daop 7 ikut terdampak akibat banjir di Semarang
- Stafsus: MBG
- Pemkab Bantul minta pedagang bakso cantumkan label halal
Resep Populer
Rekomendasi

Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah

Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi

KAI pastikan pengembalian tiket 100 persen imbas banjir di Semarang

586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau

Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta

Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat

Hari ini Senin 27/10, On Time Performance Kereta Kembali Pulih

Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025